Akhirnya, setelah bolak balik ngeliatin ini sekolah dari luar pagar. Kesampaian juga buat betul-betul survei untuk liat keadaan sekolah di dalamnya. Mari aku share kesan yang aku dapat setelah survey kemarin. Sekolahnya sendiri terletak di tengah-tengah perumahan Jadi relatif tidak terlalu rame dan tidak terlalu ter ekspos dengan bisingnya jalan raya besar (walau tidak terlalu jauh juga dengan jalan besar).
Pertama masuk ke halaman sekolahnya agak ragu kok sepi sekali ini sekolahan, celingak-celinguk ngintip ke dalam, eh langsung ada seorang guru yang menghampiri kita dan dengan ramahnya mempersilahkan kita masuk, kita digiring langsung masuk ke kantor kepala sekolahnya dan kepala sekolahnya menymbut kita dengan ramah. Mulai terkesan dengan ruang kelas yang luas, dan banyak ornamen-ornamen pembelajaran benar-benar mengaktualisasikan, bahwa ini sekolah untuk anak usia dini. aku sudah mulai jatuh cinta karena guru-gurunya bermain dan belajar dengan muridnya benar-benar penuh dengan kasih sayang dan kekeluargaan. Tapi tidak halnya dengan Aya, baru masuk ke ruang tamu aja Aya udah menunjukkan penolakan, nangis dan cranky ngajak Ndae keluar ruangan, saya tidak mengerti apa yang ada di benak Aya, apakah dia tidak nyaman dengan sekolah ini? Ataukah dia lebih tertarik play groundnya daripada ruang kelasnya?. Memang di halaman depan dan samping sekolah banak mainan yang memang menarik anak untuk ke situ, ada perosotan, jungkat-jungkit, komedi putar dll.
Jadilah aku sendirian yang masuk menemui ibu Jumiati sang kepala sekolah. Aku tanya tentang kurikulum yang disampaikan, yang mana mereka memegang konsep belajar sambil bermain, terutama yang PG-A mereka sehari-harinya hanya bermain, bernyanyi, dan mulai dikenalkan doa-doa harian huruf-huruf hijaiyah, abjad maupun angka-angka sederhana. Cocok dengan kemauan saya, basis islamnya sangat mencolok, karena selain belajar huruf hijaiyah, etika dan tatakrama dalam islam selalu ditanamkan, bahkan mereka seringkali belajar di mesjid langsung untuk pengenalan sholat, mesjidnya sendiri ada di seberang sekolah, jadi murid-murid tinggal menyebrang jalan aja yang hanya sekitar 5 langkah dari sekolahan.
Untuk kelasnya sendiri dibagi menjadi empat berdasarkan umur, 2-3tahun untuk PG-A, 3-4 tahun untuk PG-B, 4-5 tahun untuk TK-A dan 5-6 tahun untuk TK-B. belajarnya dalam kelas kecil, jadi 4-6 murid dipegang oleh 1 guru. Ini sekolah fullweek artinya masuk dari senin sampai sabtu, Waktu belajarnya mulai dari pukul 7.30 hingga pukul 10.30 untuk senin hingga kamis, sedangkan jumat dan sabtu kegiatan belajar berakhir di pukul 10.00. Proses masuknya tidak terikat waktu harus di awal semester atau pertengahan semester, jadi kapanpun Aya siap sekolah disuruh langsung datang saja dengan membawa fc. akte kelahiran dan membayar biaya masuk dll sesuai dengan ketentuan yang di berikan oleh pihak As-Salam.
Kepala sekolahnya baik banget, ibu Jumiati seperti layaknya mama sendiri, jadi benar-benar welcome ke orang tua murid. Masalah Aya yang belum bisa lepas popok serta masih minum susu pakai dot, mereka positive thinking bahwa beberapa bulan ke depan hal itu tidak akan menjadi masalah, karena banyak murid yang kasusnya seperti Aya, sekarang mereka bisa lepas dot dan popok...wahh menarik sekali nih, bisa mengurangi jatah bulanan untuk pembelian susu dan popok membantu Aya lebih mandiri dan bertumbuh tanpa tergantung pada popok dan dot. *jatahpopokmasukkepospembeliantasbaru. Heheheee....(awas dilirik nda dengan tatapan tajam setajam mata elang).
Setelah diskusi panjang lebar, aku maunya ngajak Nda juga ketemu langsung dengan ibu Jum, kali aja ada pertanyaan tambahan diluar pertanyaanku. Tapi, tidak berjalan mulus, karena Aya lagi-lagi tidak mau diajak masuk. Ini dia, yang membuat saya ragu untuk menyekolahkan Aya disini. Kalau Aya sendiri sudah tidak comfort dengan sekolahnya, Bagaimana mau bermain dan belajar disana?. Maka, dengan berat hati kita memutuskan PG/TK ASSalam dilepas. Impian memasukkan Aya di sekolah yang terkenal meloloskan murid ke SD-SD unggul di Malang punah sudah,,mungkin nanti pada waktu TK saja, kita coba lagi kesiapan Aya. Bismillahirrahmanirrahim.
Komentar