Langsung ke konten utama

Go To Bali


Setiap mau melakukan sesuatu atau mau pergi ke suatu tempat itu pasti ada waktu untuk preparing ya..seperti waktu kita mau pergi ke Bali bareng-bareng kemarin, meskipun sudah di packing 2 hari sebelumnya, ada saja barang yang ketinggalan dan pasti diwarnai kehebohan.

Kehebohan dimulai dengan datangnya phone call dari travel, kemarin malam ditelpon kalau kita akan dijemput pukul 1 siang, jadi agak santai juga,  akunya masih sempat masuk kerja dan beberapa barang printilan aya seperti botol susu, sikat pencuci botol, minyak telon, skin protector lotion, karet dan ikat rambut dll belum aku masukin tas, karena kupikir aya masih mau mandi dan barang itu masih akan dipakai, eh ternyata pukul 11.30 dapat telpon dari travel kalau sebentar lagi mau dijemput…mag deg,,jantung terpompa kencang,,gemetaran (seperti mau sidang thesis aja) beneran nihh? Aku belum siap, posisiku masih di kampus pula, langsung telpon Nda minta segera jemput ke kampus, Nda baru sampai kampus sudah ditelpon lagi kalau travel sudah di depan rumah,, keringetan dan pucat pasi rasanya wajahku, boro-boro mikir mau mandi dulu, mikir seisi rumah masih berantakan aja cukup membuat aku stress.

Sampai rumah, beneran bikin keringetan, emak belum siap, nda pastinya juga belum ganti baju, aku juga begitu, antara marah kesel dan deg-degan bercampur jadi satu ganti baju cepat-cepat masukin botol susu dan sekaleng susu aya, masukin barang-barang tambahan, langsung semua tas dikeluarin, nda masih bolak-balik kamar mandi, emak masih beresin dapur, nasi se-magic com belum kemakan, blender bekas nge-blend melon masih kotor di sink pencucian, regulator LPG belum di copot aduhhh bikin emosi deh pokoknya. Butuh waktu sekitar 10 menit kalau ga salah kita baru ready, barang masuk ke bagasi mobil, aya yang lagi tidur lelap langsung di gendong tanpa mandi dan ganti baju. Si sopir tidak perlu protes karena menunggu lama, ini diluar jadwal penjemputan. Ternyata memang begitu jika pemberangkatan pukul 1 siang, penjemputan sudah dilakukan sejam sebelumnya..kok tidak dikasih tau sebelumnya ya??? 

Hebohnya selesai? Belum sodara-sodara. Belum keluar malang sudah dapat BBM dari sodara Madura yang mau ikutan berlibur, kalau sampai jam 13.15 belum dijemput travel. Iya selain kita berempat, sodara sepupu dari Madura ikutan ke Bali. Travel dari Madura pesan ke travel langganan dan sanggup menjemput pukul 13.00 karena waktu boarding ntar pukul 19.10 dan meskipun sudah dilakukan web check-in ternyata kita tetap harus check-in kembali via counter AirAsia untuk bayar Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) 40.k/orang. Counter tutup sejam sebelum boarding, yang mana artinya kita sudah harus check in maksimal jam 18.09. Panik  pasti kita rasakan karena rombongan Madura belum dijemput juga. Padahal perjalanan Madura-Juanda butuh waktu sekitar 3 jam-an, wajar kalo BBM bunyi tiap detik, nanyain travel. Aku ikutan panik karena aku yang pesan itu travel, dan kenal pula sama sopirnya. Sopirnya memang agak santai, tapi cukup bertanggung jawab. Hanya kata-kata pencair suasana yang aku tulis untuk sepupu di sana biar mereka tidak terlalu panik, padahal suasana hatiku campur aduk juga.

Akhirnya baru pukul 14.30 mereka dijemput, mulut komat-kamit deh, berdoa mudah-mudahan mereka sampai tepat waktu dengan selamat. Pukul 17.00 mereka masih di Galis Bangkalan, pukul 17.30 masih di kapasan-kenjeran, akhirnya tiba di bandara pukul 17.50. hebat benar deh si sopir, tidak bisa bayangin ngebut dengan kecepatan berapa. Yang penting kita ketemu dengan selamat dan tepat waktu. Biar ngobrolnya di dalam aja, kita langsung ke counter check in bayar PJP2U dan dapat tiket boarding pass. Dasar narsis ya, di counter check in masih sempat berfoto. Setelah itu,kita langsung ke lantai 2 mau lanjut ke waiting room di gate 7. Karena waktu boarding masih sejam lagi kita memilih duduk di lorong, kebetulan masih banyak kursi kosong. Tapi, namanya anak kecil tidak bisa anteng duduk, aya-andra-indra memilih main kejar-kejaran sepanjang lorong, sementara ada yang duduk sambil makan cemilan, ada yang beli tea di starbuck sambil ngerampok gula mpek 6 sachet karena kurang manis, padahal aku cobain udah kayak minum air gula aja…*manisss. Ada yang sibuk jahit kancing baju yang lepas, hehehe ranselnya nda seperti rumah berjalan aja, jarum+benang lengkap. Jadi sepupuku bisa jahitkan kancing baju suaminya di waiting room bandara…#sesuatuhh yah.

Pukul 18.50 kita masuk ke waiting room boarding room, omigottt, di waiting room-nya AirAsia dan Citilink full dengan manusia dan bermacam aroma tubuh hadir disana, banyak yang duduk di lantai karena kehabisan kursi, mereka ternyata TKI/TKW yang mau diberangkatkan ke Batam menggunakan citilink. Rombongan kita memilih menunggu di waiting roomnya Garuda (di gate 8) karena jarang penumpang, dan yang pasti bebas bau tidak enak itu. Menumpuknya penumpang di waiting room ternyata karena banyak pesawat yang delay malam itu, kemungkinan karena di weekend season sarat akan penerbangan dan cuaca yang agak buruk karena sejak sore tadi Surabaya sempat hujan. Lamanya waktu menunggu, khawatir juga sama Aya, takut dia bosen. Ternyata benar, dia agak tantrum sedikit, bolak-balik minta air dingin di dispenser dan berulang kali ngajak Nda liat ikan di aquarium.

Pukul 20.15 kita baru boarding, jalan menuju pesawat ternyata masih jauhh, lewat lorong meliuk-liuk entah merapa meter panjangnya, yang pasti bikin emak ngos-ngosan dan berkeringat karena gendong Aya sampai di pintu masuk pesawat. Pukul 20.45 WIB pesawat baru take off, dan landing di Bandara Ngurah Rai tepat pukul 22.35 WITA, meskipun hanya 50 menit perjalanan tapi karena perbedaan waktu kita sampai hampir tengah malam. Di Airport sudah ada mobil yg kita sewa standby disana, denger-denger sih sejak pukul 20.00 WITA mereka sudah di airport. Maafkan.. dari Airport kita langsung menuju hotel tapi berhenti dulu untuk makan, seperti kita semua sudah kelaparan.. karena jam yang tidak memungkinkan untuk rumah makan masih buka, kita makannya di warung kaki lima, ada yang pesan nasgor, ada yang pesan lalapan ayam dan tempe. Untuk makanan sepertinya tidak ada perbedaan antara jawa dan bali, kita punya pakem sendiri harus bebas pork, apalagi si Nda yang sulit banget adaptasi, perutnya langsung kram dan mual kalau baca tulisan “babi”. Jadinya kita di Bali menu makannya tetap pilih yang standart halal, penjualnya harus muslim, berasal dari jawa kalau bisa dari Madura (mau makan aja susah ya? harus ditanya pakai bahasa jawa, kalau warungnya ada tulisan masakan jawa). Pastinya tidak akan jauh dari menu pecel, lalapan, nasi goreng, nasi campur, krengsengan dan nasi padang. Ini di Jawa apa di Bali ya??? *whatever..yang penting safe.


Tepat pukul 00.00 kita sampai hotel. Kita nginep di hotel yang sudah di booking kan oleh temannya adik ipar, namanya Hotel Batukaru di Jl. H.O.S Cokroaminoto. Kurang sreg sama harganya, karena kita bayar 250k/ malam tapi minim fasilitas. AC aja tidak dapat, jadi kita pake kipas angin yang muter di flafon itu. Kebersihan kamar juga kurang terjaga, aroma pengap dan basah mengelilingi seisi kamar, kamar mandi sempit, ada kran dan shower, tapi aku dapat yang closet model lama agak susah kalo pup, tapi di kamar lain closetnya udah duduk, dasar emak si pencinta kebersihan, dia mandi dan pupnya malah di kamarku, ga mau mandi di kamar mandinya sendiri risih katanya. Kalau boleh dibandingin sih,,hotel harga segitu masih lebih bagus hotel di Malang dengan tariff 75k/malam. Lain kali kalau ke Bali lagi harus booking sendiri kayake,,sekarang bolehlahh toh liburan kita kali ini lebih ke liburan wisata jadi bukan yang menuntut stay di hotel sepanjang hari. Kalau pengen males-malesan di hotel wajib melirik resort ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Erha Clinic Office Peeling

Erha lagi, erha lagi...gag ada postingan lain apa?..*sigh* Aku pun juga berpikir begitu, bukan maksud untuk pamer,, ini lohh aku makin cantik berkat erha, ini lohh kulitku makin sehat berkat erha,, namun siapapun pasti setuju jika sesuatu hal yang baik tidak boleh disembunyikan, kita bisa membaginya dengan orang lain, siapa tau ada yang memang benar-benar membutuhkan informasi ini, kita pun akan mendapat pahala karena bisa membahagiakan orang lain itu. Setuju ga?,,, dan satu lagi, niat baik tidak boleh ditunda, karena kesempatan tidak bisa datang untuk kedua kalinya. Kalau bisa dilakukan sekarang, why not??... Membantu teman juga perbuatan baik, dan jika dia senang kita pun bisa bangga diri.. Seperti aku yang bisa membanggakan kulit sehatku pada teman kantor. Mereka semua bilang wajahku makin sehat, bersih, segar, merona dan inclong,, ada yang iri tapi ada juga yang penasaran..nah yang penasaran ini setelah memendam sedemikian lama rasa penasarannya, akhirnya kapan hari nanya

Erha Clinic Malang: Meet The Dermatologist

ini sebenarnya postingan yang sangat terlambat, karena belum ada waktu buat nge-post padahal banyak banget teman-teman yang minta review erha malang. langsung ke TeKaPe aja. Nulis postingan ini entah mengapa hati sangat senang, mungkin karena nulisnya sambil ngelus-ngelus pipi dengan telapak tangan, yang berasa mulus...lus..halus like babies skin heheee.. benaar banget itu karena erhaclinic dan krim-krimnya yang ciamik. seperti yang telah disinggung sebelumnya erha itu merupakan sobat lama yang paling dikangeni kehadirannya. beruntung sekali sekarang hadir di Malang. Nah ceritanya, hari Sabtu tanggal 4 Agustus kemarin maksud hati mau konsul ke dermatologistnya. aku pikir bisa langsung, eh ternyata gak. berangkat setelah pulang kerja, sampai disana tempatnya sepi, tidak ada pengunjung satu pun, hanya ada satpam, apothecary keeper dan recepcionis tnya. langsung ke recepcionist nya dan bilang mau konsul, ternyata kalau hari sabtu dokternya praktik hanya sampai pukul 13.00 aj

Erha Clinic Malang: My Dermatologist

  Is she my dermatologist?...NO Are they my dermatologist?? Absolutely not!   Yes,,This is my dermatologist, dr. Sinta Murlistyarini, SPKK Ohh iyaa iniiiiii.. (sambil nunjuk pakek jari telunjuk niru gayanya Aya). Setelah minggu lalu sempat tidak ketemu dr.Sinta karena katanya mendadak diperintah Dekan Fak.Kedokteran UB untuk meeting di luar kota, akhirnya tanggal 7 November baru bisa konsultasi lagi. Biasanya aku ke erha hari Jumat sepulang kerja, karena hari jumat besok ada acara makanya jadwal dimajukan ke Rabu yang mana jam buka konsultasinya mulai jam 18.00 Wib. Aku masih nyempetin pulang ke rumah dan bawa Aya sekalian (mumpung ada Nda juga).   Habis sholat maghrib langsung meluncur ke erha, dan ternyata disana sudah penuh dengan manusia yang duduk menunggu panggilan konsultasi. Benar saja aku dapat antrian no 15 (bakalan banyak waktu buat Aya to show time nihh). Okelah mari kita mulai pertunjukannya. Dapat tempat duduk sampingan dengan rak te