Idul Adha tahun ini dilewati dengan satu kata “capek”. Bukan karena
capek nyembelih hewan qurban, namun perjalanan mudik terasa capek sekali karena
beberapa hal. Mulai dari minta ijin bu kepala yang sempat dapat teguran karena
sering ijin (padahal hanya sebulan sekali ijinnya) *capekpikiran, eh masalah
travel juga bikin *capekhati sudah pesan 3 minggu sebelum keberangkatan tau-tau
30 menit sebelum berangkat dapat SMS kalau kita ditempatkan di bangku belakang, apa???^&**^%###..seumur-umur
baru kali ini dapat perlakuan tidak professional seperti ini.
Langsung deh sifat beringasnya muncul, auman singa kalah kali waktu denger kata-kata aku marahin operator travel kala itu, semua nama hewanbuas jinak aku
lontarkan, bikin sebel sihh, masa pelayanannya seperti ini, belum selesai
ngomong, telpon ditutup sepihak oleh operatornya. Bukan itu aja yang bikin
kecewa, karena sopirnya baru, jadi belum tahu aturan mainnya, sehingga tidak
melihat pemesanan bangku di tiket, padahal tiketku sudah tertera pesan bangku
tengah malah diletakkan di belakang. Makin sebel aja, belum puas marahku, aku
telpon pemilik travelnya, complain!!!. 5 hari berikutnya aku dapat kabar kalau
operator kala itu beserta sopir yang membawa kita mudik dikeluarkan dari
travel..ups bukan salah aku,, kerja situ aja yang mengecewakan. Sudah telat
menjemput eh diletakkan di belakang pula…Grrrrrrrrrrrrrrrrr…
Langsung deh sifat beringasnya muncul, auman singa kalah kali waktu denger kata-kata aku marahin operator travel kala itu, semua nama hewan
Mudik di malam takbiran itu memang sesuatu banget, meskipun di
sepanjang jalan kita mendengar kumandang takbir, namun capek karena lama di
mobil benar-benar kerasa, karena jalanan rame dan macet
dimana-dimana..bener-bener jalan ngesot deh, dan alhasil baru sampai rumah
pukul 1 dini hari, biasanya hanya 6 jam perjalanan ini molor 3 jam..capekkkkkk.
Untungnya si bocah anteng tidur meski di bangku belakang seperti layaknya
menunggang kuda roboh kanan roboh kiri.
Karena lama tidur di mobil, sampai rumah Aya bangun ketemu si akung,
ngajak main karena belum ngantuk dan
baru terlelap pukul 3 pagi. Sholat Idul Adha gimana kabarnya??? Aku kesiangan
dan kepala pening efek tidur hanya 3 jam, jadi tahun ini absen sholat.
Habis mandiin Aya lalu siap-siap ke rumah nenek, biasanya melihat
pelaksanaan penyembelihan hewan qurban Om aku dan keluarga bintaro yang tiap
tahun dilaksanakan di rumah nenek, sekaligus didistribusikan ke tetangga dekat
rumah.
Setiap momen lebaran, di rumah nenek pasti rame karena menjadi ajang
kumpulnya kita semua, dan tidak akan lengkap tanpa berfoto bareng.
Tahun ini aku sekeluarga tidak berqurban, hanya si akung aja. Karena
budgetnya sudah masuk ke RIM, beli BB baru karena yang lama error..hihiiii.
mudah-mudahan tahun depan kita bisa menunaikan qurban meski dengan hewan
kambing, aminn..
Selain ajang penyembelihan qurban di bulan besar/Dulhijjah ini yang
paling sering biasanya diadakan acara pernikahan. Yup, keesokannya lebaran sepupu
aku menikah, dan 3 hari pasca lebaran adiknya Nda menikah…waktunya buwuh buwuh
buwuh (baca: nyumbang duit).
Bener-bener
capek menghadiri acara pernikahan dengan bawa toddler tanpa suami,,apalagi
kalau si bocah lagi ogah turun dari gendongan, yang harusnya bisa melenggang sempurna
dengan high heels agak terhambat dan parahnya bikin angkel kaki keseleo
gara-gara jatuh dari atas kuade manten,,malu yang dirasa tertutupi dengan
sakitnya kaki kala itu,, untungnya ada putrinya emak yang pinter ngurut,
canggih benar deh ngurutnya, keesokan harinya kakiku lumayan tidak sesakit
waktu baru jatuh. Astaghfirullahhh benar-benar Lebaran Idul Adha yang paling
sangat berkesan sekali. Mudah-mudahan ada hikmah di balik ini semua. Aminn.
Komentar