Memasuki umur 18 bulan kemarin, sebenarnya sudah direncanakan untuk
imunisasi (lanjutan) buat aya. Tapi karena saat itu Aya sakit dan agak lama
sembuhnya seperti yang diceritakan disini, jadinya jadwal imunisasi diundur ke
bulan ini.
Tgl 16 Juni kemarin, Kita ke Hermina sore hari di jadwalnya dr.
Lintang praktik. Sampai disana dapat no. antri 8, padahal waktu pesan 3 hari
yang lalu dapat no.3. berarti no pesanan tidak berpengaruh, yang diliat tetap
waktu kedatangan, siapa yang datang duluan langsung dapat no. antri kecil.
Sembari menunggu giliran, Aya gak mau diam, jalan kesana-kemari apalagi waktu
ketemu perosotan dan rumah boneka, meskipun belum bisa main perosotan, minta
dipegangin bahunya dan bunda yang nurunin di
perosotan,,”naikkk,,naikk,naikkk..” lumayan olahraga sore, hehehee.
“Anak Shofura pasien dr. Lintang”, tiba giliran Aya dipanggil. Kita pun
masuk, dasar bocah ya..baru masuk aja sudah heboh di dalam, ruangan dr. Lintang
memang nyaman untuk anak (namanya dokter anak ya..) dekorasinya benar-benar
child room, dinding warna pink dan biru, di bednya terdapat banyak boneka,,ada
boneka teddy bear dan Barbie, aya sendiri langsung nunjuk dan teriak
“cici,,cici,,” padahal gak ada boneka kelinci, hanya teddy bear yang berwarna
pink. Mungkin dipikir cici juga ya,,karena di rumah boneka kelincinya warna
pink juga..#tepokjidat.
Sebelum di vaksin, kita discuss dulu dengan dr. Lintang. Bilang
bahwa ini mau imunisasi lanjutan DPT dan polio, sebelumnya Aya memang imunisasi
di Puskesmas dari lahir hingga terakhir kali imunisasi campak saat 9 bulan
kemarin. Jadi kunjungan ke dr.Lintang untuk imunisasi baru kali ini. Parahnya
lagi, karena telatnya informasi tentang imunisasi lanjutan yang aku dapatkan
dari milis sehat, ternyata Aya ketinggalan 2 jenis vaksin yaitu Hib dan MMR.
Hib sebenarnya diberikan pada bayi sejak umur 2 bulan selama 3x dosis dan 1x untuk
boosternya (lanjutannya), sedangkan MMR sudah harus diberikan pada bayi berumur
15 bulan. Untungnya dr. Lintang enak diajak discuss, tidak apa-apa untuk vaksin
Hib-nya kita catch up sekarang, tapi karena usia Aya sudah 19 bulan jadi Hib
nya sekali aja, sedangkan MMR nya nanti kalau umur 2 tahun. Nah, disini aku
baru sadar, kalo dr. Lintang sepertinya masih agak percaya kalau vaksin MMR
berhubungan dengan autisme pada anak. Lupa juga kemarin tidak tanya lebih
detail mengapa MMR tidak diberikan simultan dengan DPT+Polio+Hib sekalian. Iya,
waktu kunjungan berikutnya saja kita discuss lebih banyak lagi. Untuk bulan
besok, dr.Lintang menjadwalkan PCV, sebenarnya kemarin bisa simultan, tapi
budgetnya belum cukup. Jadinya aku minta bulan besok aja heheeee, nah jika MMR
bisa diberikan simultan dengan PCV sekalian aku minta imunisasi buat Aya, biar
waktu 2 tahun besok tinggal Typhoid dan hepatitis A.
Selesai discuss dan nentuin jadwal kunjungan berikutnya, Aya
langsung suruh naik ke Bed. Si nurse bilang, aku suruh megangin kedua tangan
Aya, sedangkan nurse-nya megangin kedua kaki Aya, dr. Lintang yang injeksi.
Ditanya terakhir vaksin di injek di paha sebelah mana?, aku bilang kalau tidak
salah di paha kiri, jadinya sekarang Aya di injek dip aha sebelah kanan.
Kekhawatiran suster takut Aya berontak waktu jarum suntik nembus kulit,
ternyata tidak terjadi. Aya santaii aja tanpa nangis sedikitpun. Dr. Lintang
aja muji Aya dengan sebutan anak pintar, aku pun juga gak sadar kalo vaksin
sudah dimasukkan, cepat banget prosesnya. Saking seriusnya ke Aya, malah tidak
tahu kapan dr. Lintang injeksi Aya hehehee…
Habis injeksi, Aya langsung turun dan heboh teriak-teriak..mau buka
pintu. Kapok ketemu dr. Lintang atau ingin cepat-cepat main perosotan lagi
Dek??, anyway, Alhamdulillah nambah lagi proteksi buat Aya.
Sepulang dari RSIA Hermina, kita mampir lailai buat beli buah dan
oleh-oleh buat kak Lintang (bukan dr. Lintang ya…) di Rampal. Si bocah enjoy
aja, tidak merasa kalau baru di suntikkan beberapa virus sekaligus. Syukurlahh
Aya tidakk rewel. Jadinya kita bisa lanjut jalan-jalan ke Mall Olympic Garden
buat makan malam sama keluarga Rampal.
Terima kasih ya Allah atas rejekimu hari ini.
Komentar