Pagi hari dimulai dengan adanya Short Message dari Ibu Kepala pukul 06.30 WIB,
Ibu Kepala: “ Sari, Sudah ditunggu Sarapan pagi di Gedung samping Air mancur”
Aku : “ Oke Bu..” (ngusrek-ngusrek mata, narik bedcover, tidur lagi..)
Aku : “ Oke Bu..” (ngusrek-ngusrek mata, narik bedcover, tidur lagi..)
……………….
Menu sarapan pagi nasgor (lagi) tapi yang ini lebih berasa dan ada satu lagi penyemangat pagi yaitu kopi panas, yeahh I need something hot to break up my lazyness..
Habis sarapan,balik ke kamar dan ambil barang tidak lupa ngambil toothbrush, toothpaste, soap bahkan ke tatakan gelas ku bawa juga (untung handuk tidak sekalian, heheee) dan lanjut check out.
Didalam bus my cell phone is ringing.
A Man said: "Hallo,, halooo, haloo..." klik putus.
A Man said: "Hallo,, halooo, haloo..." klik putus.
Aku telpon balik.
Aku: "halloo Assalamu’alaikum Papa, napah Pa? (arti: ada apa Pa?) ternyata Si Papa yang telpon.
Aku: "halloo Assalamu’alaikum Papa, napah Pa? (arti: ada apa Pa?) ternyata Si Papa yang telpon.
Papa: “ Hallo, enjak bheri’ engkok kaloppaeh ngucabih selamat ulang taun polanah repot jhek-ngajhek mabeccek roma” (arti: Hallo, enggak kemaren aku lupa gak ngucapin selamat ulang tahun, karena repot nungguin tukang benerin atap rumah yang bocor.
Aku: “ohh tak napah Pa” (arti: oh gak apa-apa Pa)
Papa: “semoga panjang umur dan masa depan cerah”
Aku: “ Amin, ya Rabbal’alamin..”
_____________hening______
Mungkin saat itu apa yang ada di benakku juga dirasakan papa..semoga tahun depan kita masih diberi kesempatan mendengar percakapan ini lagi, amin. Mau nangis tapi hati dikuatkan, gak lucu kalo mewek di dalam bus ditonton belasan orang. Satu yang bikin aku sedih aku tidak bisa mendengar ucapan b’day dari mama seperti halnya 5 tahun yang lalu.. Ya Allah tempatkanlah mama di tempat yang paling layak di sisi-Mu, aminn.
Perjalanan di Yogyakarta dimulai dengan pergi belanja oleh-oleh makanan khas Yogya seperti Pia Pathok, Geplak, Yangko, berbagai jenis jenang. Sayang bukan ke tempat Pia 888 yang terkenal itu, jadilah aku hanya beli Pia Keju (IDR. 15k/kotak), geplak (IDR. 15k per kg), yangko (IDR.17k/kotak), jenang (IDR.17k/0.5kg).
Perjalanan di Yogyakarta dimulai dengan pergi belanja oleh-oleh makanan khas Yogya seperti Pia Pathok, Geplak, Yangko, berbagai jenis jenang. Sayang bukan ke tempat Pia 888 yang terkenal itu, jadilah aku hanya beli Pia Keju (IDR. 15k/kotak), geplak (IDR. 15k per kg), yangko (IDR.17k/kotak), jenang (IDR.17k/0.5kg).
Dari tempat oleh-oleh kita langsung menuju Kraton Yogyakarta. Disana
ramai dengan pengunjung, kebetulan kita kesana bertepatan dengan liburan anak
sekolah yang sudah selesai UNAS. Setelah beli tiket masuk dan tiket ijin bawa
kamera, perjalanan dikejutkan dengan 1 lagi peraturan yang harus dipatuhi. “no
cart/stroller”, meski tidak ditulis dengan jelas, tapi Abdi dhalem mencegatnya
dan melarang membawa stroller. Huhhh peraturan yang mendeskriminasi. Di dalam keraton
kita didampingi oleh seorang Abdi dhalem yang menjelaskan tiap bangunan, isi
yang ada didalamnya dan fungsinya dahulu. Sayang karena ribet dengan Aya yang
lari kesana-kemari jadinya aku tidak mendengar jelas apa yg diocehin abdi
dhalem. (daripada anakku hilang sementara emaknya serius dengerin, mending
ngejar aya deh).
Perjalanan di Yogyakarta ditutup di Malioboro. Kawasan Belanja yang
indah, tidak semrawut meski jalan dipenuhi pengunjung. Tapi satu hal yang
disayangkan Trotoar sepanjang sisi Mall Malioboro hingga ke Pasar Bringharjo
sebenarnya luas dan lebar, tapi karena padatnya pengunjung maka dialihfungsikan
menjadi tempat parkir. Para pejalan kaki sedikit terganggu karena ruang gerak
mereka jadi terbatas, apalagi kalo ada motor yang mau masuk dan keluar parkir,
kita harus menunggu sampai jalan kita tersedia untuk dilalui. Kita akhirnya
menyeberang mengambil jalur di sisi Malioboro dan membatalkan niat masuk ke
Pasar bringharjo karena alasan ramai, sesak pengunjung, Pasti tidak nyaman buat
Aya. Kita belanja di Mirota Batik, yang tempatnya lebih comfort untuk anak
kecil, didalam buanyaakkkkkk banget baju batik untuk wanita, pria dan
anak-anak. Harganya-pun terjangkau, beberapa barang yang kita beli adalah
Jumpsuit Batik (IDR.94k), Daster Kaos Batik (IDR.65k), kaos rajut (IDR.25k) untukku.
Untuk Aya dapat 2 dress batik @IDR.22,5k dan 25k dan setelan batik (IDR.30k).
Nda dapat apa??? Pak suami ternyata tidak ada yang cocok. Baeklahhh…kita cari
di lorong malioboro saja. Perjalanan sedikit terhambat karena hujan
lebat, jadinya kita neduh dulu di emperan Mirota.
Setelah hujan reda, kita lanjutkan menyusuri malioboro. Di lorong itu
kita dapat kaos bertuliskan slogan-slogan yogya dengan harga IDR.30k utk size
S-M dan IDR.35k untuk size L-XL. Nda beli sandal selingkuh (sisi kanan berbeda
warna dengan sisi kiri) dengan harga IDR.15k sepasang. Aku juga memborong kaos
tipis yang menjadi khas Yogya, kalo dipakai ademm banget nyaman dan ringan
harganya IDR.15k/pcs. Perjalanan balik ke bus kita masih nyempetin beli Baby
Donuts J.Co di Mall Malioboro, kata Nda buat cemilan di dalam bus. Namun,
ternyata si Baby Donuts baru termakan di rumah..hheeee nafsu sesaat ternyata.
Makan Malam di Sukahati Resto Yogyakarta, baru setelah sholat maghrib sekalian
dijamak dengan isya’ kita balik ke malang, sekitar 7 jam perjalanan Yogya-Malang
akhirnya nyampek malang sekitar jam 03.15 pagi.
Demikian Rekapan cerita jalan-jalan kita kemaren, semoga tahun depan
bisa berpartisipasi lagi dan pastinya di tempat wisata yang berbeda. Aminn....
Komentar