Langsung ke konten utama

Bali Trip Day 1st

Tidur di Bali kurang nyenyak, pukul 3 pagi itu sudah banyak ayam yang berkokok, padahal mata masih mau merem looo, maklum baru tidur 2 jam yang lalu, akhirnya gantiin popok aya, berusaha tidur lagi meskipun keringet mengalir di leher dan dahi,, Bali sumukkkk. (bangett).

Pukul 5 pagi di Bali fajar mulai menyingsing di ufuk timur, kebetulan kamarku menghadap timur, jadi seperti menyambut datangnya matahari di pagi itu. Udara Bali lebih enak di luar daripada di dalam kamar lebih adem dan segar.

Rencana pagi ini mau wisata danau dan laut dulu, masalah belanja-belanji maunya disatukan esok hari. Jadilah kita menuju ke bedugul terlebih dahulu. Sebelumnya mampir sarapan di warung makan jawa, kita berhenti pas di depannya RSUD Badung. Menu yang ada yahh masakan jawa semua semacam pecel, krengsengan, lodeh, oseng-oseng pare, kering tempe, tumisan kangkung dll. Seporsinya pun benar-benar ramah dikantong, kira-kira 10k/orang sama segelas teh hangat. Perut sudah kenyang waktunya melanjutkan perjalanan.

Tempat pertama yang mau kita kunjungi adalah Danau di Bedugul, seingatku dulu (tahun 2002 silam) tempatnya itu keren, adem karena terletak di dataran tinggi pegunungan dan yang bikin takjub danaunya itu, benar-benar masih alami dengan warna air kehijauan dan dipenui dengan kabut berlatar belakang gunung (gunung apa ya?? Aku belum coba Tanya ke orang sana, hehehee). Berdasarkan ingatanku yang remang-remang kita memberanikan diri kesana, tapi jalannya tidak sulit kok, tiap ada persimpangan pasti ada plang nama Singaraja-Bedugul. Jalannya agak mendaki, menyusuri jalan berkelok sepanjang jalan pegunungan. Sekitar pukul 10.30 kita sudah sampai, tapi ternyata salahh tempat hahaaaa, kita masuk ke kebun raya-nya bukan danau. Tapi ga papa lahh kita masuk juga ke Kebun Rayanya,, tiket masuknya 10k/orang,  tempatnya asyikk buat piknik, rindang banyak pepohonan tinggi seperti jati, trembesi, gymmelyna yg di sisi pohonnya banyak ditumbuhi paku-pakuan (seperti layaknya hutan), namun tidak semua petak seperti itu, ada petak tanah yang luas terhampar rumput hijau dan di kelilingi bunga berwarna-warni yang didominasi oleh bunga canna, bisa dibuat tempat untuk leyeh-leyeh, bangun tenda dan ada yang makai untuk kegiatan outbound, di tengah-tengah lokasi dibangun suatu tugu monumental, tapi patungnya berupa kera raksasa yang nampak marah dikelilingi dengan segerombol kera kecil, aku tidak tahu cerita dibalik monument itu, yang pasti tempatnya cucok untuk berpose (sampai antri lohh, hanya untuk berfoto di tugu itu, LOL) . Udaranya sejukk banget seperti di daerah Batu kalau di Malang, kita menghabiskan waktu untuk bersantai, ada yang minum kopi, ada yang kebelet saking dinginnya udara (bolak-balik ke toilet), kalau aku nyuapin Aya sambil lari-lari kecil dihamparan rumput yang hijau, karena yang disuapin makan sambil muter-muter sekeliling taman. Kalau tempatnya dekat Malang sihh bisa dikunjungi berkali-kali, karena cocok banget untuk piknik keluarga di hari libur, melepas penat dan suntuk karena semingguan bekerja.



Setelah puas melihat bunga dan merasakan sejuknya udara, kita pun melanjutkan ke Danau Ulun Danu. Ternyata tempatnya dekat dari kebun raya. Keluar kebun Raya, belok kiri, ada pasar bedugul terus saja sekitar 1km lahh kita sudah bisa melihat danau dari jalan. Danaunya terasa ada di bagian bawah jalan karena memang tempatnya agak menurun dari kebun raya tadi. Terlihat dari jauh saja danaunya cantik, airnya masih biru keabuan yang diselimuti kabut tipis sepanjang pinggiran danau yang berhimpitan dengan gunung. Tiket masuknya, kalau disini children juga dihitung, 5k/child. Untuk tiket adult 10k/adult. Pertama masuk kita langsung disuguhi playground, sebenarnya untuk main sih lumayan enak tapi rame, pake antri segala males lahh. Kita langsung ke daerah danaunya aja. Di pintu masuk wajib berfoto karena pintu masuknya dibuat seperti ornament pura yang tinggi banget, bagus buat berfoto. Di dalam ada aula untuk beribadat, ada tempat yang memang tidak bisa dimasukin pengunjung, ada pura di pinggir danaunya juga. Intinya sih disini melihat danau dan pura LOL..meskipun cuaca cerah tapi tidak panas, mungkin karena udaranya yang dingin. Kita sendiri habis berfoto-foto memilih duduk di gazebo pinggir danau sembari menikmati pemandangan danau dan kebun bunga. Leyeh-leyeh lagi.. untuk yang suka naik perahu sambil mendayung disewakan seharga 10k, sedangkan yang pakai perahu motor 100k sekali jalan. Tidak terasa adzan duhur berkumandang, ternyata sudah masuk waktu duhur, suara adzannya kencang banget karena memang terdapat mesjid di sebelah lokasi itu. Dan sepertinya daerah Ulun Danu ini termasuk kawasan muslim, karena selain banyak mesjid di sepanjang jalan menuju danau, disitu juga terdapat pesantren.


Setelah dari Ulun Danu kita melanjutkan perjalanan ke Tanah Lot, kembali bermodalkan plang petunjuk jalan kita berani aja jalan mengikuti petunjuk arah…dipikirnya hanya 30-40 menit perjalanan saja, ternyata kita ter-se-sat sodara…jeng..jeng..*capek di jalan. Jalan yang kita lalui itu ternyata merupakan jalan alternative dari daerah Bedugul, aslinya Tanah Lot itu di daerah ujung selatan selatan Bali..kita lewat dari kota di daerah by pass NgurahRai itu bisa dan lebih dekat dari tempat kita menginap. Yah, karena sudah terlanjur melewati jalan alternative ya kita lewati saja,,yang pertamanya andalin plang petunjuk jalan, terpaksa pakai GPS di BB..untung battere masih ada,, meskipun belum sampai Tanah Lot sudah habis, tapi kita udah berada di jalan besar jadi sudah gampang nyarinya.

Sekitar 2 jam perjalanan, akhirnya kita sampai di Tanah Lot. Sholat dulu dan makan. Menu makannya tidak jauh-jauh dari nasi Padang, dan mungkin karena di import dari Padang sana harganya harga import..2 porsi nasi padang dengan lauk udang goreng dan 2 gelas teh manis kita harus membayar 70k busyettt dehh.. beneran mahall. *buat pengalaman.

Bagaimana dengan tanah lot?? That was too hot. Seriuss. Meskipun jalan menuju ke pantainya dipenuhi tenda-tenda dan pohon-pohon yang lumayan rindang tapi udaranya tetap panas,, baju mulai basah selain karena cuaca lagi panas-panasnya (sekitar pukul 14.30) saya juga harus membawa beban seberat 11kg sepanjang perjalanan menuju pantai, yuppp Aya gag mau jalan, dia udh mulai rewel..meskipun di perjalanan sudah tidur sepertinya tidurnya tidak sepules kalo dia tidur terlentang di kamar. Beneran dehh, sampai di pantainya dia mulai berulah yang mau megang payunglah, main air, bahkan mau pergi ke tengah yang ombaknya sudah mulai pasang. Habis menikmati pantai dan panas kita mutusin pulang, toh tidak bisa nyebrang ke Pura nya karena saat itu ada upacara adat, jadi pengunjung dilarang mendekat. Eh, Si Aya malah gag mau beranjak,, trantum tingkat dewa deh…nangis jejeritan gag mau naik dari air. Terpaksa deh digendong sama tantenya sambil nangis-nangis. Diemnya setelah nyampek di gerbang masuk tanah lot, karena liat ada orang bawa ular dan dipamerin ke pengunjung tanah lot. Setelah sempat beli beberapa baju bali di stand pinggir dan semuanya bajunya Aya. Harga sekitar 20-25k per baju.  Lumayan dapat 5-6 baju santai yang memang kainnya adem banget., yang paling seneng juga, aku sempat beli mukena Bali..memang sudah naksir dari jaman ga enak, mau beli belum ada harga yang cocok, di OL shop mahal-mahal, nah mumpung ke Bali terjun langsung malah dapat murah 100k untuk 1 mukena, kalo beli banyak bisa 85k-an tapi untuk apa ya?? Mau jualan, belum minat selain batik. 


Selepas dari Tanah Lot matahari sudah terbenam, tapi niat jalan-jalan masih ada. Karena seharian sudah wisata air (danau dan pantai) diputuskan malamnya untuk belanja. Kita mampir ke Erlangga 2 yang sebelahan sama Khrisna, kok gag ke khrisna aja? Kata temen-temen yang udh pernah ke sini di Khrisna barang-barangnya bagus-bagus tapi kata sopir kita lebih enak di Erlangga, okelah kita ke Erlangga. Belinya sih buat oleh-oleh teman dan orang rumah saja. Kaos oblong adem itu harga berkisar dari 10k-30k, daster 25k-60k, tas canvas 12k-25k. sandal 20k-35k. pokoknya benar-benar ramah di kantong. Kita agak borong disana, karena memang kita berbanyak orang pastinya yang mau dikasih oleh-oleh juga banyakk orang.

Habis dari Erlangga, kita balik ke hotel, ga lupa beli makan dulu, dibawa ke hotel, mandi dan tidur, siapin tenaga baru untuk esok hari.

to be continued...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Erha Clinic Office Peeling

Erha lagi, erha lagi...gag ada postingan lain apa?..*sigh* Aku pun juga berpikir begitu, bukan maksud untuk pamer,, ini lohh aku makin cantik berkat erha, ini lohh kulitku makin sehat berkat erha,, namun siapapun pasti setuju jika sesuatu hal yang baik tidak boleh disembunyikan, kita bisa membaginya dengan orang lain, siapa tau ada yang memang benar-benar membutuhkan informasi ini, kita pun akan mendapat pahala karena bisa membahagiakan orang lain itu. Setuju ga?,,, dan satu lagi, niat baik tidak boleh ditunda, karena kesempatan tidak bisa datang untuk kedua kalinya. Kalau bisa dilakukan sekarang, why not??... Membantu teman juga perbuatan baik, dan jika dia senang kita pun bisa bangga diri.. Seperti aku yang bisa membanggakan kulit sehatku pada teman kantor. Mereka semua bilang wajahku makin sehat, bersih, segar, merona dan inclong,, ada yang iri tapi ada juga yang penasaran..nah yang penasaran ini setelah memendam sedemikian lama rasa penasarannya, akhirnya kapan hari nanya

Erha Clinic Malang: Meet The Dermatologist

ini sebenarnya postingan yang sangat terlambat, karena belum ada waktu buat nge-post padahal banyak banget teman-teman yang minta review erha malang. langsung ke TeKaPe aja. Nulis postingan ini entah mengapa hati sangat senang, mungkin karena nulisnya sambil ngelus-ngelus pipi dengan telapak tangan, yang berasa mulus...lus..halus like babies skin heheee.. benaar banget itu karena erhaclinic dan krim-krimnya yang ciamik. seperti yang telah disinggung sebelumnya erha itu merupakan sobat lama yang paling dikangeni kehadirannya. beruntung sekali sekarang hadir di Malang. Nah ceritanya, hari Sabtu tanggal 4 Agustus kemarin maksud hati mau konsul ke dermatologistnya. aku pikir bisa langsung, eh ternyata gak. berangkat setelah pulang kerja, sampai disana tempatnya sepi, tidak ada pengunjung satu pun, hanya ada satpam, apothecary keeper dan recepcionis tnya. langsung ke recepcionist nya dan bilang mau konsul, ternyata kalau hari sabtu dokternya praktik hanya sampai pukul 13.00 aj

Erha Clinic Malang: My Dermatologist

  Is she my dermatologist?...NO Are they my dermatologist?? Absolutely not!   Yes,,This is my dermatologist, dr. Sinta Murlistyarini, SPKK Ohh iyaa iniiiiii.. (sambil nunjuk pakek jari telunjuk niru gayanya Aya). Setelah minggu lalu sempat tidak ketemu dr.Sinta karena katanya mendadak diperintah Dekan Fak.Kedokteran UB untuk meeting di luar kota, akhirnya tanggal 7 November baru bisa konsultasi lagi. Biasanya aku ke erha hari Jumat sepulang kerja, karena hari jumat besok ada acara makanya jadwal dimajukan ke Rabu yang mana jam buka konsultasinya mulai jam 18.00 Wib. Aku masih nyempetin pulang ke rumah dan bawa Aya sekalian (mumpung ada Nda juga).   Habis sholat maghrib langsung meluncur ke erha, dan ternyata disana sudah penuh dengan manusia yang duduk menunggu panggilan konsultasi. Benar saja aku dapat antrian no 15 (bakalan banyak waktu buat Aya to show time nihh). Okelah mari kita mulai pertunjukannya. Dapat tempat duduk sampingan dengan rak te