Langsung ke konten utama

Ketika Kebaikan Dipandang sebelah Mata

Berbicara tentang kebaikan dan keburukan, kita sebagai manusia tidak bisa menilai dengan satu sisi saja. Kita melakukan kebaikan yang menurut kita sudah paling baik, belum tentu menurut orang lain baik. begitu juga yang kita  anggap buruk, belum tentu sepenuhnya buruk. Oleh Karena itu, dalam berkehidupan kita tidak boleh menghakimi orang lain yang tidak sejalan dengan kita, karena setiap individu pasti mempunyai alasan tertentu setiap apa yang ia lakukan. Aku pribadi termasuk orang yang tidak terlalu ngoyo untuk menasehati orang lain, biasanya menegur, menasehati sekali kalau memang itu salah, dan selesai. Selanjutnya terserah orang tersebut mau mengubahnya atau tidak, yang penting memberitahu jalan yang lurus sudah saya laksanakan. Penghakiman selanjutnya terserah kelak di Pengadilan Allah SWT yang pasti lebih adil tanpa sogokan, penipuan, “main belakang” dsb.

Nah, berbicara tentang penghakiman, beberapa waktu yang lalu, aku tiba-tiba menjadi seorang terdakwa dan dihakimi seseorang yang kenal muka aja belum, boro-boro kenal langsung, berjabatan tangan aja tidak terjadi sekalipun. Tiba-tiba membombardir dengan kata-kata penghakiman yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya, yang katanya dibilang aku terlalu vulgar, tidak menghormati privasi orang lain, endesbre, endesbre,… lumayan bikin hari itu badmood. *ajakan-atasan-untuk-diberangkatkan-pelatihan-tidak-terdengar..

Flasback ke Hari sebelumnya..

Berawal dari ajakan seorang teman dekat yang mengadakan charity buat seorang balita bernama Kiran yang mengalami gangguan syaraf di kedua kakinya, yang mengakibatkan lumpuhnya tulang tungkai (sampai disini belum ada masalah). Selama setahun ini, sudah berulang kali keluar-masuk RS, hingga terakhir kali dilakukan tindakan operasi untuk menyusun ulang syaraf motorik tungkainya, dengan tujuan supaya syaraf terangsang untuk melakukan pergerakan. Operasi berjalan lancar, namun kedua kakinya harus di gips untuk menopang tungkainya. Karena besarnya biaya operasi yang mencapai 12 juta belum juga biaya perawatan selama di RS, uang kamar dan obat-obatan menghabiskan bea sekitar 10 juta. Nominal segitu mungkin tidak masalah bagi orang yang berduit, namun bagi orang tua Kiran yang bapaknya seorang buruh pabrik, harga itu bisa membikin dada sesak dan berkeringan dingin, dari mana duit sebanyak itu?

Nah dari sini ajakan charity datang, melihat kondisi kiran memang lumayan bikin hati sedih dan berlinang air mata, Ya Allah apa dosa bocah kecil itu hingga Engkau memberi ujian yang begitu berat padanya?. Tanpa pikir panjang, aku menerima ajakan itu dan berniat charity dimulai dari teman BBM dulu, langsung bikin narasi Broadcast, langsung send ke semua contact.

Alhamdulillah tidak lama langsung banyak yang merespon, tanpa basa-basi juga mereka langsung mentransfer donasinya ke no.account bank-ku. Tidak disangka jiwa sosial mereka banyak yang tinggi, tapi ada juga yang pura-pura prihatin tapi tidak bisa membantu, ada juga hanya pinter ngomong doang, sok menasehati dan berdakwah panjang x lebar, hellooo eloo kagak nyumbang nyocot ae, kalau mau ceramah sono di Balai RT, hihiiii…(sabarrr).
Alhamdulillahhh sehari aja sudah terkumpul IDR. 500.000, charity berlanjut ke keesokan harinya hingga mendapatkan nominal IDR. 1.250.000, saya rasa itu nominal yang besar yang didapatkan hanya dalam 24jam. Pertamanya berjalan lancar, hingga pesan BBM muncul di ponselku:

T: Jenk, yang kemarin charity-nya Kiran Pean Broadcast?
A: lho, iya. Namanya juga charity, harus diketahui oleh khalayak banyak toh?
T: Hentikan jenk, BC nya nyampek ke keluarga Kiran.
A: ????????? *bingung

Lho, maksudnya gimana? Bukannya kalo charity itu harusnya sudah mendapatkan ijin dulu dari keluarga receiver? Kok ini diketahui oleh keluarga kiran malah suruh dihentikan? Malah bertanya-tanya ini charity beneran apa bohongan? Apakah aku hanya jadi alat untuk mengumpulkan uang menggunakan kedok charity di belakangnya?. Setelah bicara panjangxlebarxtinggi, ternyata keluarga Kiran keberatan dengan narasi yang aku buat di BC, yang dengan gamblang menyebut ortu Kiran seorang buruh pabrik. dan jadilah aku ini sasaran caci-maki orang yang belum aku kenal. Malah ada perasaan menyesal ikut charity ini, tidak dapat untung, justru dapat buntung. Untungnya saat itu aku lagi puasa, jadi males untuk tengkar ngeladenin orang itu. Okelah aku ngalah, langsung buat BC cancel-an dan menutup charity saat itu juga. Biar Orang rese itu puas.

Belum selesai kemarahanku, masih saja dibikin sebel. Hasil donasi yang didapatkan rencananya aku titipkan pada orang itu, yang notabene kawan ibu Kiran. Aku tidak bisa memberikan langsung karena tempatnya yang jauh dan aku tidak tahu betul lokasi rumahnya. No. akun bank sudah aku dapatkan, eh bukannya lancar di transfer, ternyata gagal karena no akunnya sudah ditutup oleh pihak bank. Nah looo, pihak bank menutup no akun tersebut karena saldo Rp. 0,-. Astaga orang ini selain bisanya hanya memaki orang juga sangat merepotkan, katanya no akun itu kemarin masih digunakan untuk mentransfer gaji dia, bahkan kemarin juga ada yang transfer donasi melalui no akun tersebut. Padahal bolak-balik tellernya ngecek,ternyata no akun tersebut sudah ditutup otomatis oleh bank, karena selama 3 bulan terakhir tidak terjadi transaksi. Belum selesai kesalku, ternyata dia yang salah, memberikan no akun yang salah..astagfirullah, beneran ni orang bikin hipertensi aja. Sabar untuk kedua kalinya. Kesabaranku saat itu benar-benar diuji, bukannya minta maaf, orang itu malah minta tolong untuk menanyakan ke tellernya, jika transfer ke no akun yang sudah di tutup apakah saldo pengirim akan berkurang?, logika aja tanpa bertanya pada tellernya-pun, uang tidak akan masuk ke no akun yang sudah ditutup..dong dong bener tuh orang. Ternyata benar, kata tellernya saldo pengirim tidak akan terpotong, karena uang yang dikirim ke no akun yang sudah tertutup tidak akan bisa masuk.#tepokjidatngelusdada

Ingin rasanya aku akhiri dua hari pengganggu ketenangan ini. Setelah donasi masuk ke no. akun orang itu, lega rasanya hati. Tugasku sebagai pengemban amanah teman-teman donator selesai sudah. Giliran orang itu untuk menyampaikannya ke orang tua Kiran. Ternyata kalau keburukan itu seraya bisa lenyap sekaligus, sekarang orang itu malah berbaik kata padaku. Seakan lupa tentang omongan kampungannya kemarin. Makanya niat baik seseorang itu jangan hanya dipandang sebelah mata. Belum kenal orangnya langsung main tuduh sembarangan. Yang pasti ini benar-benar menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga bagiku. Dan buat orang nyinyir di luar sana, aku tidak perduli. ”Gue gak kenal siapa elo.”, yang jelas, aku melakukan kebaikan di jalan yang lurus dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Menyangkut narasi data receiver, saya rasa itu harus disertakan sebagai data authentic, tidak mungkin para donatur akan memberikan donasinya pada seorang anak dari seorang manager bank, dosen, pengusaha furniture, bisnisman dll. FYI, teman-teman aku pasti bisa berfikir logis tentang itu, karena mereka orang-orang berpendidikan tinggi dan bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk,  tapi belum tentu dengan anda!!!

Btw, terima kasih banyak buat teman-teman aku yang begitu perduli pada Kiran, semoga amal ibadah teman-teman dilipatgandakan oleh Allah SWT, apalagi dilakukan di bulan ramadhan yang penuh berkah ini.

Marhaban Ya Ramadhan., 
jazakumullah khairon katsiro.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Erha Clinic Office Peeling

Erha lagi, erha lagi...gag ada postingan lain apa?..*sigh* Aku pun juga berpikir begitu, bukan maksud untuk pamer,, ini lohh aku makin cantik berkat erha, ini lohh kulitku makin sehat berkat erha,, namun siapapun pasti setuju jika sesuatu hal yang baik tidak boleh disembunyikan, kita bisa membaginya dengan orang lain, siapa tau ada yang memang benar-benar membutuhkan informasi ini, kita pun akan mendapat pahala karena bisa membahagiakan orang lain itu. Setuju ga?,,, dan satu lagi, niat baik tidak boleh ditunda, karena kesempatan tidak bisa datang untuk kedua kalinya. Kalau bisa dilakukan sekarang, why not??... Membantu teman juga perbuatan baik, dan jika dia senang kita pun bisa bangga diri.. Seperti aku yang bisa membanggakan kulit sehatku pada teman kantor. Mereka semua bilang wajahku makin sehat, bersih, segar, merona dan inclong,, ada yang iri tapi ada juga yang penasaran..nah yang penasaran ini setelah memendam sedemikian lama rasa penasarannya, akhirnya kapan hari nanya

Erha Clinic Malang: Meet The Dermatologist

ini sebenarnya postingan yang sangat terlambat, karena belum ada waktu buat nge-post padahal banyak banget teman-teman yang minta review erha malang. langsung ke TeKaPe aja. Nulis postingan ini entah mengapa hati sangat senang, mungkin karena nulisnya sambil ngelus-ngelus pipi dengan telapak tangan, yang berasa mulus...lus..halus like babies skin heheee.. benaar banget itu karena erhaclinic dan krim-krimnya yang ciamik. seperti yang telah disinggung sebelumnya erha itu merupakan sobat lama yang paling dikangeni kehadirannya. beruntung sekali sekarang hadir di Malang. Nah ceritanya, hari Sabtu tanggal 4 Agustus kemarin maksud hati mau konsul ke dermatologistnya. aku pikir bisa langsung, eh ternyata gak. berangkat setelah pulang kerja, sampai disana tempatnya sepi, tidak ada pengunjung satu pun, hanya ada satpam, apothecary keeper dan recepcionis tnya. langsung ke recepcionist nya dan bilang mau konsul, ternyata kalau hari sabtu dokternya praktik hanya sampai pukul 13.00 aj

Erha Clinic Malang: My Dermatologist

  Is she my dermatologist?...NO Are they my dermatologist?? Absolutely not!   Yes,,This is my dermatologist, dr. Sinta Murlistyarini, SPKK Ohh iyaa iniiiiii.. (sambil nunjuk pakek jari telunjuk niru gayanya Aya). Setelah minggu lalu sempat tidak ketemu dr.Sinta karena katanya mendadak diperintah Dekan Fak.Kedokteran UB untuk meeting di luar kota, akhirnya tanggal 7 November baru bisa konsultasi lagi. Biasanya aku ke erha hari Jumat sepulang kerja, karena hari jumat besok ada acara makanya jadwal dimajukan ke Rabu yang mana jam buka konsultasinya mulai jam 18.00 Wib. Aku masih nyempetin pulang ke rumah dan bawa Aya sekalian (mumpung ada Nda juga).   Habis sholat maghrib langsung meluncur ke erha, dan ternyata disana sudah penuh dengan manusia yang duduk menunggu panggilan konsultasi. Benar saja aku dapat antrian no 15 (bakalan banyak waktu buat Aya to show time nihh). Okelah mari kita mulai pertunjukannya. Dapat tempat duduk sampingan dengan rak te