Hanya satu kata yang ada di benakku, K.A.N.G.E.N.
Entah
bagaimana ini bermula, namun yang pasti saat ini aku gag bersama Aya.
Belum pernah aku merasakan sedih seperti ini baru 24 jam pisah sama
Aya, namun sedih sudah menggelayut di seluruh ruang hati *edisimeweksedunia.
Awal ceritanya begini..
Kepulanan
ke Madura kemaren memang hanya untuk menjenguk papa, namun sepertinya
papa merasa 4 hari belum cukup untuk melepas kangen sama Aya. Jadilah
aku berinisiatif untuk meninggalkan Aya selang beberapa hari di Madura
supaya Papa lebih bisa kangen-kangenan sama Aya. maklum semenjak sakit
kemarin papa selalu kangen Aya. Cucu satu-satunya ini ternyata sudah
mencuri perhatian si Akung. Yang bikin aku membulatkan tekad seperti
ini, karena kemarin saat ditinggal Aya balik ke Malang, Papa selalu
bilang
Sepi Lagi di Rumah, gag ada celotehan dan teriakan Aya
dengar papa bilang seperti itu hatiku miris dan langsung merasakan apa yang Papa rasakan.
Makanya
kepulangan kemarin sengaja Aya aku tinggal lebih lama dengan Papa
supaya Papa bisa lebih lama main dan melepas rindu dengan Aya. Tapi
malah aku yang kangen terus sama Aya. Bener-bener terasa sepi tanpa
Aya, biasanya sepulang kerja lihat si bocah nunggu di jendela rumah
sekarang tidak ada, tiap malam susah tidur. Biasanya masih lihat Aya
bobok telungkup nungging dengan dot di mulut tapi tadi malam
aku tidur sendiri hanya ditemani boneka-bonekanya Aya: Pak Jerapah,
Berber, Ichi-Kelinci, dan Panda yang tergeletak manis di kamar. Hanya
sehelai kaos singlet yang belum sempat dicuci yang sedikit bisa menjadi
obat rindu. Aku cium-ciumin aroma Aya yang sarat dengan telon dan
minyak sereh...sewangi Aya....
Hari-hari ini terasa berat, masih
8x24 jam lagi aku bisa ketemu Aya, mudah-mudahan aku dikasih kesabaran
dan keikhlasan. Satu yang bisa jadi pembelajaran, ternyata jauh dari
Anak amat sangat menyiksa batin sekali. sekali ini saja tidak mau
terulang kembali...Maaf ya Pa..
Komentar